Kajian Implementasi e-SIM di Indonesia


e-SIM (Embedded SIM) merupakan evolusi dari teknologi SIM atau kartu SIM, dimana e-SIM berbentuk modul yang terintegrasi dan melekat di dalam perangkat komunikasi dengan teknologi dan perangkat lunak yang dapat menyediakan profil operator dari jarak jauh tanpa harus menukar kartu fisik atau chip di dalam perangkat. Teknologi e-SIM telah banyak diintegrasikan dalam berbagai perangkat yang ada saat ini, baik itu perangkat wearable, M2M, maupun IoT. Berbagai perkembangan dan inovasi ini telah menciptakan perubahan lanskap dalam industri telekomunikasi yang semakin didasarkan pada kerja sama nilai bersama dan kolaborasi lintas industri.
Dalam implementasi e-SIM, solusi Manajemen Berlangganan merupakan inti utama implementasi e-SIM. Solusi Manajemen Berlangganan terbagi menjadi dua standar utama, yaitu, spesifikasi sistem “proprietary” dan spesifikasi GSMA. Spesifikasi sistem “proprietary” merupakan solusi eksklusif yang hanya bekerja di lingkungan yang tertutup dan terisolasi yang dikembangkan oleh beberapa produsen perangkat (OEM) atau grup operator seluler terbesar. Sedangkan spesifikasi sistem GSMA merupakan solusi yang memungkinkan interoperabilitas dan integrasi penuh dengan sistem yang sesuai dengan GSMA lainnya.

Pada saat ini perangkat yang mendukung teknologi e-SIM telah diproduksi dan telah masuk di Indonesia. Sementara untuk implementasinya, baru tiga dari empat operator seluler yang mengimplementasikan e-SIM di Indonesia, dan baru diimplementasikan pada segmen perangkat pelanggan. Spesifikasi yang diadopsi oleh ketiganya adalah spesifikasi GSMA. Sedangkan infrastruktur utama dalam implementasi e-SIM, yaitu layanan Manajemen Berlangganan oleh ketiga operator tersebut masih memanfaatkan kerjasama dengan penyedia layanan Manajemen Berlangganan di luar negeri.

baca selengkapnya pada link dibawah

Kegiatan Lainnya